Wednesday, December 20, 2006

Kelelawar dan Gua

Kelelawar kecil makhluk yang nakal, senang bermain-main tanpa mengenal waktu. Suatu malam, ia memutuskan terbang sendirian ke tempat yang jauh mencari makanan. Kelelawar kecil terbang, terbang sendiri meninggalkan gua lamanya. Kelelawar kecil terbang, terbang menuju tempat yang baru.

Kelelawar kecil senang, makanan terasa lebih enak. Waktu cepat berlalu, saatnya mencari tempat tinggal. Kelelawar kecil terbang berputar-putar. Kelelawar kecil lelah, sayap kecilnya mulai bergetar lemah. ”Mungkinkah, mungkinkah masih ada gua tersisa untukku disini?”

Saat hampir menyerah, kelelawar kecil mendengar sebuah suara.

”Kamu bisa tinggal disini, tapi aku tidak disa memberimu apa-apa,” bisik gua.

”Aku tidak butuh apa-apa, hanya tempat untuk bernaung.”

”Kalau begitu masuklah, ini terlalu larut untukmu berada di luar sana sendirian.”

Kelelawar senang, ia memiliki segalanya.

Waktu berlalu, kelelawar mulai menandakan teritorinya pada gua tersebut.

”Kamu tidak boleh membiarkan orang lain masuk, aku butuh kamu untuk diriku sendiri.”

”Tapi aku tidak bisa...”

Kelelawar kecil terlalu banyak menuntut, gua mulai meragukan kelelawar kecil.

”Aku tidak bisa...Kamu harus mulai belajar...”

”Kamu tidak mau menerima aku lagi?”

”Kamu harus belajar..Tidak selamanya ada gua untuk menaungimu.”

”Tapi aku tidak mungkin bertahan tanpa gua.”

Gua terdiam. Kelelawar kecil mengerti.

Kelelawar kecil mengerti, gua yang ini bukan untuknya. Kelelawar kecil mengerti, tidak selalu ada gua untuk menaunginya. Kelelawar kecil amat mengerti, tetapi ia tetap tidak bisa hidup tanpa gua. Lagipula, ia hanyalah seekor kelelawar kecil. Kelelawar kecil mengerti, ini saatnya mencari gua yang baru.

Kelelawar kecil terbang, mencari gua untuknya sendiri. Kelelawar kecil terbang, meninggalkan gua sendiri. Kelelawar kecil terbang, terbang seorang diri.

”Mungkinkah, mungkinkah masih ada gua tersisa untukku disini?”

13 comments:

golas said...

napa tu kelelawar rese bener ? lagi PMS ya ?

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous said...

gile, masa bumi seluas ini dia masih nyari2 gua?? banyak kali gua.. asal tuh kelalawar terus mencari gua-gua lainnya tanpa melepas gua yang sudah dia dapat, dia akan selamat kok.. asal dia ga cuma mau melihat guanya sendiri, mau memasuki gua yang lain, sehingga dia juga bisa berbagi gua dengan yang lain, dia bakal ok2 aja kok..

Anonymous said...

Hiks... ini cerita ttg apa sih Tih? Kok sy jadi sedih... Sy juga mau ikutan nyari gua dong... Gua gua gua lu lu lu... (bergaung gaung gaung...)

Anonymous said...

Kelelawar kecil.
Kelelawar kecil sering dilihat tidak bisa berbuat apa2.
"Sudahlah, kamu kan kecil, kamu tidak ada artinya dibanding gua"

Pernahkah terpikir ketika seekor kelelawar kecil itu akan menjaga gua itu agar tetap ada?

Memang kelelawar kecil itu terlalu egois.
Berpikir mengenai diri sendiri.
Terlihat akan mencari gua lain untuk kehidupannya.
Namun pernahkan terpikir di hati sang kelelawar kecil untuk meninggalkan gua itu?
Apakah sang kelelawar memang ingin mencari gua lain di hatinya?

Kita tidak pernah tahu apa yang ada di hati kelelawar kecil sebenarnya.
Kita hanya bisa menduga.
Berasumsi.
Dan menilai.

Udah ah. Mellow mode tingkat tinggi.
Nice post.

Anonymous said...

Tih... komen orang2 kok pada serius gini sih? Hebat...hebat... Kayanya posting ini banyak mengetuk hati orang. Hehe..., jangan didelete tih.

Anonymous said...

di sana ada gua yang menanti si kelelawar kecil, gua yang akan melindungi si kelelawar kecil, gua yang akan menjadi tempat tinggal terakhir si kelelawar kecil.
si kelelawar kecil hanya perlu sabar mencari sang gua. atau mungkin sang gua yang akan menemukan si kelelawar kecil. someday.

Miss Ingu said...

Umm.. Gua kan ga bisa pindah ya? Ga bisa ke mana-mana.

Tapi kalo bisa ke mana-mana, Gua itu pasti ngirim undangan jamuan minum teh sambil ngegosip buat si kelelawar kecil... Soalnya, apa artinya kalo gua kosong? Cuma lubang doang..

Tapi gua selalu ada di situ juga berarti si kelelawar bisa berkunjung kapan aja. Selalu ada. Selalu terbuka.

Oh! Mungkin si kelelawar kecil lupa, di sekelilingnya banyak banget kelelawar lain. Dia punya temen kok, banyak lagi. Kelelawar kan makhluk sosial banget.

:D

Anonymous said...

deuh....

daleeem
gimana gitu kesannya
udah lah ncluk
jangan kebanyakan liat kiri kanan

Syahdana said...

Hebat tih metaforanya. Lu berhasil membuat orang punya penafsirannya masing-masing. Kalau dari gw sendiri... Gua dan Kelelawar memang sangat jauh berbeda. Tapi pada dasarnya mereka saling bergantung.

Anonymous said...

Hmm... harusnya sang kelelawar kecil tidak perlu terbang sendiri mencari-cari gua untuk tempat bernaung.

Kelelawar kecil seharusnya bermain-main dengan kelelawar-kelelawar lainnya. Dengan terbang bersama, kelelawar-kelelawar dapat saling menjaga. Jika pada suatu saat mereka merasa lelah dan membutuhkan tempat untuk beristirahat, sang kelelawar kecil bisa mencari gua. Di gua tersebut ia dapat tetap bersama teman-teman kelelawarnya sekaligus mendapatkan perlindungan dari gua. Gua tempatnya bernaung juga tidak perlu merasa terbebani oleh kehadiran sang kelelawar kecil bersama teman-temannya. Sebaliknya gua justru merasa senang, gua yang sebelumnya kosong, menjadi penuh dengan tawa canda kelelawar-kelelawar.

(Sorry klo gw bikin cerita baru)

Anonymous said...

seandainya aku bisa terbang sebebas kelelawar....numpang nulis yaa..

Anonymous said...

wah, menarik nih dongeng.
Teh, punten mau aku copy dan di paste di blog-ku boleh yaaa

sekalian mau buat cerita sebelum tidur anakku di rumah,

nuhun